iklan responsive
Berhias merupakan suatu hal yang sudah tidak asing
lagi bagi kaum wanita. Karena, secara psikologis, wanita merasa tertuntut untuk
selalu tampil menarik ketimbang laki-laki.
Agar Berhias Bernilai Ibadah
Islam tidak menafikan kegemaran berhias bagi wanita.
Sah-sah saja bagi para wanita untuk berhias diri, bahkan terkadang berhiasnya
wanita bisa bernilai ibadah, jika itu dilakukan untuk membahagiakan hati sang
suami. Bersolek di depan suami merupakan kebiasaan terpuji para istri penyejuk
hati.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat hadit
Abu Hurairah Radhihyallahu ‘anhu, ia menuturkan bahwa ada seseorang yang
bertanya kepada Rasulullah,
“Wahai Rasulullah, wanita bagaimanakah yang paling
baik?” Beliau menjawab, “(Yaitu wanita) yang selalu membahagiakan (suami)nya
bila dipandang, mematuhinya bila diperintah, dan tidak pernah menyelisihinya
dalam hal diri dan hartanya dengan apa yang tidak disukai oleh suaminya.” (HR.
Nasa’i dan Ahmad)
Pakar hadits As-Sanadi menjelaskan, “Yang dimaksud
membahagiakan (suami)nya bila dipandang, yakni karena kecantikannya secara
lahir, atau kebagusan perilakunya secara batin dan senantiasa menyibukkan diri
dengan ketaatan dan bertakwa kepada Allah.” (Hasyiyah As-Sanadi ‘ala Syarh
An-Nasa’i, VI/68)
Islam melarang seorang suami yang telah lama
bepergian meninggalkan istrinya untuk memasuki rumahnya di larut malam, karena
dikhawatirkan saat itu istri dalam keadaan tidak berhias dan acak-acakan
penampilannya. Sehingga, itu akan menelusupkan rasa kecewa dan tidak simpatik
dalam hati suami. Diriwayatkan dari Jabir a, ia menuturkan, “Dahulu kami pernah
bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam peperangan. Manakala kami
telah tiba di kota Madinah, kami hendak segera memasukinya. Maka beliau
bersabda, “Tundalah sebentar, hingga kita memasukinya di malam hari (waktu
Isyak), agar wanita yang rambutnya acak-acakan bisa menyisirnya dan yang telah
lama ditinggal pergi suaminya bisa mencukur bulu kemaluannya.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Kata asy-sya’itsah artinya istri yang kepalanya
berdebu dan rambutnya tidak beraturan. Disebut seperti itu, karena wanita yang
suaminya tidak berada di rumah biasanya tidak memperhias diri. Sehingga,
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang memasuki rumah di waktu-waktu
yang diperkirakan istri sedang tidak dalam kondisi berhias.
Tampil Cantik Tidaklah Dilarang, Namun Cara-cara Ini
Bisa Mengantarkan Pelakunya Ke Dalam Neraka Jahanam
Islam telah memberikan rambu-rambu berhias yang
harus diperhatikan oleh para wanita muslimah, agar mereka tidak terjebak kepada
model berhias yang diharamkan. Walaupun, di zaman ini, dengan dalih mematut
diri dan menjaga kecantikan, sebagian wanita justru menempuh cara-cara yang
dilarang oleh agama. ‘Operasi plastik’ demi merawat kecantikan termasuk perkara
haram yang telah ‘dihalalkan’ di zaman ini. Karena, di dalamnya terdapat unsur
mengubah-ubah ciptaan Allah Ta’ala.
Ibnul Arabi mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah
menciptakan rupa, lalu membaguskannya dalam susunan bentuk yang asli.
Selanjutnya membuat berbeda-beda kecantikan rupa-rupa tersebut, dan
menjadikannya beberapa tingkatan. Barangsiapa hendak mengubah ciptaan Allah pada
dirinya dan melenyapkan kebijaksanaan-Nya dalam rupa-rupa itu, berarti ia
terlaknat, karena ia berani melakukan hal yang terlarang.” Imam Ath-Thabari
menegaskan, “Wanita tidak boleh mengubah sesuatu pun dari bentuk yang ia telah
diciptakan oleh Allah dalam bentuk tersebut, baik dengan tambahan atau
pengurangan, demi memburu kecantikan, tidak untuk suami dan tidak pula untuk
selainnya.”
Ada beberapa aktivitas perawatan kecantikan yang
dilarang dalam Islam, dan sudah seharusnya ditinggalkan oleh para wanita
muslimah.
Merenggangkan Gigi
Gigi menjadi salah satu anggota tubuh yang menunjang
penampilan. Jika dulu dokter gigi hanya dikunjungi saat gigi berlubang, kini
dokter gigi dipenuhi oleh mereka yang ingin giginya lebih rapi dari sebelumnya.
Pada dasarnya diperbolehkan merapihkan gigi karena giginya dirasa mengganggu
dan menyulitkan ketika makan atau berbicara, tetapi jika hanya bertujuan untuk
mempercantik diri maka tentu tidak diperbolehkan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Allah melaknat wanita bertato dan yang dibuatkan tato, dan wanita yang
mencabut bulu alis dan yang minta dicabutkan, serta yang merenggangkan giginya
demi kecantikan, yang mengubah-ubah ciptaan Allah.” (HR. Tirmidzi)
Mencukur Alis
Banyak wanita masa kini yang suka membentuk bulu
alis atau merampingkannya dengan menggunting, mencukur atau mencabuti sisi
tepinya, maka itu termasuk an-namash (mencabut bulu alis) yang diharamkan.
Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
“Allah telah melaknat mengutuk orang-orang yang
membuat tato dan orang yang minta dibuatkan tato, orang-orang yang mencabut
bulu mata, orang-orang yang minta dicabut bulu matanya, dan orang-orang yang
merenggangkan gigi demi kecantikan yang merubah ciptaan Allah.” (HR. Muslim)
Menyambung Rambut
Rambut panjang dan sehat tentu menjadi dambaan
setiap wanita, untuk memperoleh kecantikan mahkotanya sebagian wanita memilih
untuk menyambung rambutnya agar terlihat lebih panjang dan cantik. Padahal,
menyambung rambut termasuk kedalam hal yang diharamkan.
Al-Allamah Asy-Syaukani rahimahullah menjelaskan :
“Menyambung rambut adalah haram, karena laknat tidaklah terjadi untuk perkara
yang tidak diharamkan.” (Imam Asy-Syaukani, Nailul Authar, 6/191)
Selain menyambung rambut, ternyata memakai wig atau
konde juga diharamkan. Bahkan menurut Al-Qadhi ‘Iyadh, menyambung rambut itu
adalah maksiat dan dosa yang besar, lantaran adanya laknat bagi yang
melakukannya.
Menggambar tato di tubuh
Menusuk-nusuk kulit kemudian memasukan tinta
kedalamnya agar tergambar sebuah wujud diatas kulit jelas diharamkan dalam
agama Islam. Selain membuat air wudhu tidak dapat mengenai kulit, pembuatan
tato juga termasuk perbuatan mendzalimi diri sendiri.
Bukan hanya orang yang dibuatkan tato saja yang
dilaknat, pembuat tatonya pun ikut mendapat laknat dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
“Karena keduanya saling tolong menolong dalam
merubah ciptaan Allah, dan hadits ini merupakan dalil bahwa siapa saja yang
menolong perbuatan maksiat, maka dia ikut serta dalam dosanya.” (Imam Ibnu
Baththal, Syarh Shahih Bukhari, 9/174).
Operasi plastik agar terlihat lebih cantik
Allah meciptakan setiap manusia berbeda satu dengan
yang lainnya. Satu orang mungkin bertubuh kurus, tinggi, kemudian yang lainnya
gemuk dan pendek. Namun, secara keseluruhan bagian tubuhnya sangat sempurna,
fungsi dan segala yang ada didalamnya lengkap serta dapat menunjang
kehidupannya. Namun ada sebagian wanita yang ingin mengubah bentuk tubuhnya
seperti bentuk tubuh yang dianggap bisa menarik pandangan orang lain. Padahal,
belum tentu menurut Allah baik.
“Dan akan aku (setan) suruh mereka (mengubah ciptaan
Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.” (Q.S An-nisa: 119)
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain dari
syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan
menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang
durhaka, yang dila’nati Allah dan syaitan itu mengatakan:”Saya benar-benar akan
mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya),
dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan
kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang
ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka
(merobah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya”. Barangsiapa yang
menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia
menderita kerugian yang nyata.” (QS. 4:116-119)
Naudzubillah min dzalik.
Wahai saudariku, Tampil cantik tidaklah dilarang.
Namun, jangan lakukan cara-cara yang diharamkan. Jangan pula dipamerkan kepada
semua orang di sepanjang jalan. Suguhkan kecantikanmu hanya teruntuk suamimu
tercinta. Bagi yang belum menikah, sembunyikan kecantikanmu, dan niatkan itu
hanya untuk suamimu kelak!
kredit ; khalifah media
ikalan saiz 250
iklan adnow
0 Response to "Tampil Cantik Tidaklah Dilarang. Namun Jangan Lakukan 5 Cara Haram Ini, Neraka Jahanam Taruhannya."
Post a Comment