iklan responsive
Kata taubat mengandung makna yang sangat besar.
Dimana seorang yang selama ini tenggelam dalam dosa lalu memutuskan untuk
berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik. Kata taubat, bukan sekedar lisan
kemudian kembali melakukan dosa yang sama. Namun keistiqomahan seseorang dalam
berhijrah benar-benar diuji
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan
bertaubat kepada-Nya.” ( QS Hud: 30)
Ayat di atas telah cukup menegaskan betapa Allah SWT
menginginkan kita segera bertaubat. Dan yang tak kalah penting, kita harus
mengetahui syarat-syarat taubat yang diterima. Sebab, bila kita bertaubat
dengan cara yang salah tentu hasilnya pun tak maksimal.
Para ulama telah menjelaskan syarat-syarat taubat
berdasarkan Al-Quran dan Sunnah, yaitu sebagai berikut:
1.Segera
menghentikan dosa hanya karena Allah.
Maksudnya adalah jika kita ingin bertaubat , tentu
kita harus berhenti melakukan dosa-dosa dan itu dilakukan hanya karena Allah,
bukan karena yang lainnya. Sebagai contoh, orang yang berhenti meminum khamr
karena tidak memiliki uang lagi untuk membelinya. Ini tak bisa disebut
bertaubat sebab dia berhenti hanya karena tak memiliki uang lagi.
2.Menyesali
dosa yang lalu.
Dalam sebuah hadist dikatakan “Penyesalan adalah
taubat.” ( HR. Ahmad dan Ibnu Majah; Shahih Al-Jami 6802). Dengan kata lain,
taubat adalah penyesalan itu sendiri. Itulah sebabnya, jika ingin merubah diri
kita harus senantiasa bermuhasabah. Gunanya untuk mengingat dosa yang kita
lakukan dan berusaha untuk tak melakukan lagi. Tetapi yang harus diingat,
menyesali doa yang lalu bukan berarti kita bisa melakukan dosa lainnya.
3.Istiqomah
untuk berhijrah
Point ketiga ini penting dan banyak orang yang gagal
di sini. Istiqomah untuk berhijrah maksudnya adalah kita harus mampu
mempertahankan hijrah yang telah kita lakukan, jangan sampai terperangkap dan
kembali lagi seperti sebelumnya. Caranya bisa dengan berteman dengan orang
shalih yang insya Allah selalu mendorong kita untuk istiqamah.
4.Mengembalikan hak-hak orang yang sebelumnya kita
zalimi
Ini penting. Misalnya, seorang yang pernah menyakiti
hati orang lain, maka sudah seharusnya dia meminta maaf kepada orang itu agar
taubatnya bisa sempurna. Atau contoh lain, membayarkan zakat tahun lalu yang
belum dibayarkan karena Allah, karena zakat merupakan haknya orang lain.
Seorang hamba hendaknya segera menuju taubat , sebab
menunda taubat itu sendiri adalah dosa. Dia hendaknya memiliki rasa takut bahwa
taubatnya tidak sempurna karena suatu hal dan dia tidak boleh beranggapan bahwa
taubatnya telah diterima. Sebab hal ini hanya akan menimbulkan rasa sombong.
Sementara Allah sangat membenci orang yang sombong. “… dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 18).
Sumber : https://wahidnews.com
ikalan saiz 250
iklan adnow
0 Response to "Inilah Syarat-Syarat Diterimanya Taubat"
Post a Comment