iklan responsive
Imam Muslim berkata :
“Telah mengabarkan kepada kami daripada sumber
beberapa sahabat dia maka berkatalah Naatil bin Qais al Hizamy Asy-Syamiy :
“Wahai Abu Hurairoh, ceritakanlah kepadaku suatu
hadits yang engkau telah dengar dari Rasulullah saw ?”
“Ya, aku akan ceritakan, jawab Abu Hurairah.
Abu Hurairah berkata :
“Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya manusia pertama yang di adili pada
hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah.
Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya
kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya.
Allah bertanya kepadanya : Amal apakah yang engkau
lakukan dengan nikmat-nikmat itu?
Ia menjawab, “Aku berperang semata-mata karena
Engkau sehingga aku mati syahid.”
Allah berkata : “Engkau dusta! Engkau berperang supaya
dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan
(tentang dirimu).”
Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret
orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.
Selanjutnya Rasulullah melanjutkan sabdanya :
“Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang
menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al-Qur-an. Ia didatangkan dan
diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya.
Kemudian Allah menanyakannya : Amal apakah yang
telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?
Ia menjawab : Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya
serta aku membaca al-Qur-an hanyalah karena Engkau.
Allah berkata : Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar
dikatakan seorang alim (yang berilmu) dan engkau membaca al-Qur-an supaya
dikatakan seorang qari (pembaca al-Qur-an yang baik).
Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).
Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya
ke dalam neraka.
Rasulullah melanjutkannya :
“Berikutnya adalah orang yang diberikan kelapangan
rezeki dan berbagai macam harta benda.
Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya
kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah
bertanya : Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?
Dia menjawab : Aku tidak pernah meninggalkan
shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku
melakukannya semata-mata karena Engkau.
Allah berkata, Engkau dusta! Engkau berbuat yang
demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang
begitulah yang dikatakan (tentang dirimu). Kemudian diperintahkan (malaikat)
agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.
HR. Muslim
Hadis di atas menjelaskan tentang bahayanya riya
dalam beramal. Syarat pokok diterima suatu amal shalih adalah ikhlas karena
Allah semata, dan amal tersebut harus sesuai dengan tuntunan sunnah dari
Rasulullah saw.
Ibnu Katsir berkata :
“Inilah dua landasan amal yang diterima, iaitu :
Ikhlas karena Allah dan sesuai dengan Sunnah Rasulullah.”
Hadits di atas menjelaskan tentang adanya tiga
golongan manusia yang awal dimasukkan ke dalam neraka dan tidak mendapat
penolong selain Allah.
Mereka membawa amal yang besar, tetapi mereka
melakukannya karena riya, ingin mendapatkan pujian dan sanjungan. Sehingga
Allah mengeraskan lebih pedih lagi adzab untuk mereka.
Pelaku riya, kelak dihari pengadilan, wajahnya
diseret secara tertelungkup sampai masuk ke dalam neraka.
Oleh karena itu, hendaklah kita senantiasa berusaha
untuk meluruskan niat dalam setiap amal ibadah. Jangan pernah kita beramal
karena riya atau mengharapkan pujian dan sanjungan.
KONGSIKAN
ARTIKEL INI
Nabi
Muhammad s.a.w berpesan, “sampaikanlah dariku walau satu ayat” dan “setiap
kebaikan adalah sedekah.” Apabila anda kongsikan artikel ini, ia juga adalah
sebahagian dari dakwah dan sedekah. Insyallah ramai yang akan mendapat
manafaat.
Kredit: tazkirah.net
ikalan saiz 250

iklan adnow
0 Response to "Subhanallah, Inilah Golongan Pertama Yang Masuk Neraka. Semoga Kita Tidak Termasuk Dengan Golongan ini."
Post a Comment